Militer mendorong massa anti-Mubarak untuk kembali ke rumah mereka masing-masing.
Ratusan tentara mulai bergerak di lini depan di Tahrir Square, salah satu pusat bentrokan. Sementara empat tank juga ikut mensterilkan jembatan dan jalan raya, tempat pendukung Mubarak melemparkan bom dan batu ke arah musuh mereka, seperti dikutip dari Associated Press.
Sementara CNN melaporkan, militer Mesir berjanji tak akan menggunakan kekerasan terhadap aksi demo yang damai. Namun, meski bentrok, militer tetap mendorong agar massa anti-Mubarak kembali ke rumah masing-masing. Selama bentrokan terjadi, militer berusaha tak ikut campur.
Bentrok ini berawal dari aksi pendukung Mubarak yang menyeruduk massa anti-presiden dengan kuda dan unta. Tak hanya itu, mereka juga memukul massa anti-Mubarak dengan cambuk, sementara yang lain melempar bom dari atap bangunan.
Sementara massa anti-Mubarak melempar batu, dan berhasil mendesak pendukung Mubarak keluar dari Tahrir Square dalam hitungan jam. Massa ini pun kemudian merebut truk-truk tentara. Kedua kubu masih saling melemparkan batu, dan tembakan senjata api hingga pukul 6 pagi waktu setempat.
Massa anti-Mubarak ini menuding massa pendukung Mubarak adalah preman dan polisi yang dibayar melawan mereka. Terhitung, sudah sembilan hari aksi demo menentang Mubarak ini berlangsung. Massa anti-Mubarak makin meningkatkan aksi, dan memaksa Mubarak lengser, Jumat besok.
Kementerian Kesehatan Mesir merilis sekitar 800 orang terluka dalam bentrok di Tahrir Square ini. Sebanyak 200 di antaranya terluka saat bentrok pagi hari waktu setempat.
Rencananya, hari ini Pemerintah Mubarak berjanji akan berkomunikasi dengan partai-partai oposisi.(np)
0 komentar:
Posting Komentar