Quote:
Razia penggunaan software bajakan kembali marak 1-2 bulan ini. Kantor2 dan warnet2 pun kembali panik. Di mailing list banyak beredar curhatan rekan2 yang terkena razia, mulai dari warnet yang terpaksa menebus "harddisk/pc"nya sampai ratusan/jutaan rupiah sampai beberapa kantor besar yang puluhan PCnya disita. Hal ini diperparah dengan iklan BSA (Business Software Alliance - Perkumpulan pembuat software-software terkenal dunia) beberapa hari lalu yang menyatakan bahwa mereka segala razia itu bukan dilakukan BSA melainkan oknum2 tertentu. Dan bilamana ada pihak yang ingin berkonsultasi silahkan menghubungi BSA di nomor hotlinenya. Hal ini tentu mengundang senyum kecut, sebab betapa tidak, sudah kena razia oleh "oknum", masih mau pula lapor ke mereka? Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Ibaratnya, seorang maling yang lapor ke pihak berwenang bahwa dia baru saja ditodong preman. Bukannya tertolong, tentu akan lebih sulit lagi kondisinya. |
Quote:
Lalu bagaimana solusinya? Bagaimana cara membebaskan diri dari kecanduan software bajakan? Berikut ini adalah beberapa tipsnya: |
Quote:
1. Segera lakukan analisa bisnis Anda, baik jangka pendek, menengah, dan panjang. - Bagian/departemen/user mana di bisnis Anda yang dapat segera menggunakan software opensource? Dari pengalaman, ternyata banyak penghematan yang dapat kita lakukan, misalnya bila bagian Akunting Anda hanya menggunakan komputer untuk kebutuhan ketik2 dan spreadsheet, mengapa tidak menggunakan OpenOffice.org? Penghematan di software office productivity bisa mencapai jutaan sampai puluhan juta rupiah. - Bila Anda masih menggunakan aplikasi seperti VB/FoxPro, segera rencanakan untuk membuat aplikasi dengan framework lain yang lebih multi-platform, seperti coldfusion, java, atau bahkan php sekalipun. Memang awalnya berat, tapi cepat atau lambat akan sangat terasa manfaatnya. - Anda menggunakan email server atau bahkan domain controller? Jangan khawatir, telah tersedia banyak software opensource yang fungsinya setara atau bahkan unggul. Anda khawatir bahwa mail server Anda tidak terintegrasi dengan domain controller? Jangan khawatir, dengan menggunakan LDAP kedua server tersebut dapat terintegrasi dengan baik. Penghematan disini bisa mencapai puluhan sampai ratusan juta rupiah. |
Quote:
2. "Tapi opensource kan susah!", begitu alasan yang sering dikemukakan orang dan menjadi mitos negatif opensource. Memang harus diakui bahwa software2 opensource memiliki "kesan" bahwa ia sulit digunakan, tapi kesan ini tidak seluruhnya benar: - Sejak dicanangkannya "Linux Desktop Initiative" 3 tahun lalu oleh Linus Torvalds dan rekan2 lainnya, kini penggunaan Linux tidak melulu di server, melainkan telah merambah pula ke desktop. Desktop Linux semakin mudah digunakan oleh user awam, dan juga semakin indah penampilannya. Tidak sedikit perusahaan2 bahkan group2 perusahaan besar yang telah menggunakan Linux di sebagian besar desktopnya. Ya, tidak salah! SEBAGIAN BESAR desktopnya telah menggunakan Linux. - Banyak tersedia jasa konsultasi/implementasi opensource professional. Mereka terdiri dari personel2 yang tidak saja berkemampuan teknis, tapi juga beridealisme tinggi. |
Quote:
3. "Tapi saya suka pakai software bajakan sebab canggih featurenya dan gampang pakainnya". Ya.. ya.. software bajakan memang gampang, cukup klik2 mouse. Tapi: - Hasil dari klik2 mouse itu sungguh besar resikonya. Bisa2 sehabis klik2 mouse, tiba2 Anda sudah berada di penjara. - Featurenya canggih? Seberapa banyak dari Anda yang menggunakan feature "sharing calendar"? Kalau dari 100 karyawan di tempat Anda, yang pakai feature sharing calendar cuma 1 direktur dan beberapa manager, mengapa mengorbankan budget perusahaan untuk membeli puluhan/ratusan juta untuk lisensi? |
Quote:
4. "Saya sudah menginformasikan atasan/manajemen mengenai resikonya penggunaan software bajakan, tapi mereka mengabaikannya dan menyuruh saya diam." Bila Anda merupakan seorang IT/Manajer IT/Kepala Bagian IT, maka yang akan masuk penjara adalah Anda. Sebab manajemen/atasan Anda akan berkilah "Yang bertugas menginstall OS/software di perusahaan kami selama ini adalah IT, dan kami tidak tahu menahu mengapa ia menginstall yang bajakan." Lalu bagaimana solusinya? Segeralah (saat ini juga!), buat email kepada manajemen/atasan Anda yang isinya: "Pak/Ibu, perlu diketahui bahwa kantor kita selama ini masih menggunakan software bajakan. Saya sangat menyarankan agar kita segera menggunakan software legal... blabla.." Dengan demikian tanggung jawab akan berada di manajemen/atasan Anda dan bukan di diri Anda pribadi dan Anda punya bukti email tersebut bahwa sebenarnya Anda telah menyarankannya. |
Quote:
5. "Kantor kami sudah berlisensi legal kok!" Apakah Anda yakin 100%? Saat ini memang razia hanya difokuskan kepada penggunaan OS dan Office application, tapi seperti yang mulai tersiar, software2 lain seperti Antivirus dan Pengolah Digital Image pun mulai menjadi sasaran pemeriksaan. Jadi percuma saja Anda mengeluarkan uang ratusan juta untuk lisensi OS/Office application kalau ternyata masih menggunakan Antivirus bajakan, pasti tetap akan kena 'garuk' razia. |
Quote:
6. "Kami mau pakai software opensource, tapi user2 kami menentang keras sebab mereka tidak terbiasa menggunakannya". Hal ini dapat diatasi dengan pemberian training yang memadai. Contohnya penggunaan OpenOffice. Bila selama ini di software bajakan untuk mengubah margin adalah di menu File > Page Setup, sekarang di OpenOffice menunya adalah di Format > Page. Setelah di dalamnya, maka menunya akan mirip sekali. |
Quote:
7. "Hmm.. iya boleh juga sih pakai opensource.. tapi... malas ah! Masak belajar melulu." Kalau sudah sampai separah ini, maka cuma ada 3 alternatif:- Nekat tetap pakai bajakan dan beresiko kena razia, denda, atau bahkan penjara.
- Siapkan dana puluhan/ratusan juta rupiah untuk membeli lisensinya. Dan siap2 akan 'kecanduan' sampai akhirnya mati sendiri karena kehabisan dana di tengah persaingan bisnis yang makin keras.
- Nyebur ke laut aja! Hidup adalah proses belajar terus menerus tiada henti. Kalau mempelajari OpenOffice yang mudah saja masih malas, mendingan nyebur ke laut aja!
0 komentar:
Posting Komentar