khamar atau minuman yang memabukkan sangat dibenci oleh ALLAh kita diperintahkan untuk menjauhinya berikut dasar hukumnya :
Dalil larangan dalam AlQur'an:
AlBaqarah:219
Mereka bertanya
kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah:"Pada keduanya terdapat
dosa yang besar dan beberapa manfa'at bagi manusia, tetapi dosa keduanya
lebih besar dari manfaatnya".
AnNisaa:43
Hai orang-orang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan
AlMaidah:90-91
Hai
orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamar, berjudi, berhala,
mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka
jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.
Sesungguhnya syaitan itu bermakstd hendak menimbulkan permusuhan dan
kebencian di antara kamu lantaran khamar dan berjudi itu, dan
menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah
kamu.
Hukumanya
-Rasulullah SAW bersabda,
Siapa yang minum khamar maka pukullah.
عن عبد الله بن عمرو قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم
من شرب الخمر وسكر لم تقبل له صلاة أربعين صباحا وإن مات دخل النار فإن
تاب تاب الله عليه وإن عاد فشرب فسكر لم تقبل له صلاة أربعين صباحا فإن مات
دخل النار فإن تاب تاب الله عليه وإن عاد فشرب فسكر لم تقبل له صلاة
أربعين صباحا فإن مات دخل النار فإن تاب تاب الله عليه وإن عاد كان حقا على
الله أن يسقيه من ردغة الخبال يوم القيامة قالوا يا رسول الله وما ردغة
الخبال قال عصارة أهل النار
Dari Abdullah bin Amr berkata bahwa
Rasulullah SAW bersabda, Orang yang minum khamar lalu mabuk, tidak
diterima shalatnya 40 hari. Bila dia mati masuk neraka. Bila dia taubat,
maka Allah akan mengampuninya. Namun bila kembali minum khamar dan
mabuk, tidak diterima shalatnya 40 hari. Bila mati masuk neraka. Bila
dia kembali minum, maka hak Allah untuk memberinya minum dari Radghatul
Khabal di hari kiamat. Para shahabat bertanya, Ya Rasulallah, apakah
Radaghatul khabal? Beliau menjawab, Perasan penduduk neraka.
Rabu, 12 September 2012
Larangan Khamar dan hukumanya
Diposting oleh
antox delonge
di
06.23
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Feqih
0 komentar:
Posting Komentar